JAIM PRODUCTION

OK

OK
JAIM PRODUCTION

ok

ok
JAIM PRODUCTION

ok

ok
JAIM PRODUCTION

ok

ok
JAIM PRODUCTION

ok

ok

ASAL MULA GUNUNG BUDEG/GUN GUNUNG KENDET DI BOYOLANGU





Ketika Pangeran Lembu Peteng perang melawan Kyai Besari, Roro Kembangsore dapat memisahkan diri dan lari ke desa Dadapan. Di desa tersebut ia menumpang pada seorang janda bernama Mbok Rondo dadapan. Mbok Rondho mempunyai seorang anak laki-laki bernama Joko Bodho. Lama kelamaan Joko Bodho terpikat oleh kecantikan Roro Kembangsore dan ingin sekali memperistrinya, tetapi selalu ditolak dengan halus oleh Roro Kembangsore. Oleh karena Joko Bodho selalu mendesak maka pada suatu hari ketika Mbok Rondho sedang bepergian, Roro Kembangsore menyetujui ajakan Joko Bodho, asalkan Joko Bodho mau menjalani tapa mbisu di sebuah gunung dekat desa itu. Joko Bodho menyetujui persyaratan tersebut dan pergi meninggalkan rumah. Ikatan janji ini tidak diketahui oleh mBok Rondho Dadapan.
Roro Kembangsore juga pergi ke gunung cilik, maka ketika Mbok Rondho pulang, ia mendapati rumah telah dalam keadaan sepi, dan ternyata kosong. Ia pergi ke kesana-kemari dan memanggil-manggil kedua anak tersebut. Tetapi tidak ada jawaban. Akhirnya ditemukannya Joko Bodho sedang duduk termenung menghadap ke arah barat. Dipanggilnya berulang kali tidak mendapat jawaban, karena jengkelnya Mbok rondho lupa dan mengumpat “bocah diceluk kok meneng bae koyo watu (Indonesia: anak dipanggil kok diam seperti batu)” . Seketika itu juga karena sabda Mbok Rondho, Joko Bodho berubah menjadi batu. Mbok Rondho menyadari atas keterlanjuran kata-katanya, maka ia lalu berharap; “besok kalau ada ramainya zaman gunung ini saya beri nama gunung Budheg”.



Comments