ASAL MULA DESA BANYU URIP KALIDAWIR TULUNGAGUNG
Desa Banyu – urip terdiri dari 2 padukuhan, ialah :
Banyu- urip dan Baran.
Desa tersebut sebelum tahun: 1968 masih
berbentuk pedukuhan dan termasuk wilayah desa Kalibatur. Dengan adanya
operasi pembinaan wilayah Tulungagung Selatan, maka lalu diadakan
pemecahan.
Dukuh Banyu-urip dijadikan desa
tersendiri dan mendapat tambahan wilayah dari desa Rejosari yang
berdekatan letaknya. Sebabnya dinamakan Banyu-urip menurut cerita adalah
sbb. :
Dahulu kala ketika masih berwujud hutan
terdapat sebuah sungai yang airnya terus-menerus mengalir. Sungguhpun
tempat ini letaknya di daerah pegunungan, namun bagi yang babad pertama
tidak timbul rasa gelisah karena disitu terdapat air yang mereka namakan
“Banyu panguripan” oleh sebab itu lalu tempat tersebut lalu diberi nama
Banyu-urip.
Tetapi lama- kelamaan akibat tanah
longsor sungai jadi tertutup tanah dan tidak kelihatan lagi. Pada tahun
1944 didekat bekas sungai tersebut pernah dibuatkan waduk tetapi karena
derasnya air hujan terpaksa tanggulnya putung dan hingga sekarang belum
diadakan perbaikan lagi.
Dukuh : Baran.
Ceritanya adalah demikian : waktu mmasih
berupa hutan ada seseorang bernama : Dulkusen memang sengaja bara
disitu untuk babad hutan. Kemudian datang lagi seseorang yang bernama :
Wonokarso.
Begitu seterusnya berturut-2 datang
beberapa orang lain berikut keluarganya yang juga untuk tujuan yang sama
sehingga tempat tadi merupakan tempatnya orang bara. Setelah menjadi
padukuhan lalu diberi nama Baran.
Didekatnya pedukuhan ini terdapat rawa yang disebut pula rawa Baran.
Dukuh : Tekik.
Dukuh Tekik terletak disekitar Kantor
Perwakilan Kali batur. Dahulu ditempat ini tedapat sepotong pohon tekik
besar yang letaknya di tepi jalan. Karena rindangnya maka banyak orang
yang bepergian berhenti disitu untuk berteduh. Demikian pedukuhan itu
lalu dinamakan dukuh Tekik.
Comments
Post a Comment