JAIM PRODUCTION

OK

OK
JAIM PRODUCTION

ok

ok
JAIM PRODUCTION

ok

ok
JAIM PRODUCTION

ok

ok
JAIM PRODUCTION

ok

ok
 
Brodin, Dangdut dan Ketulusan
Bicara soal ketulusan, apa yang ingin saya bahas ini bukan tentang Perempuan, akan tetapi mengenai seorang lelaki yang dikenal bernama Brodin, yang gemar ngomong A-A-A-A-E-E saat nyanyi. (eits … bukan pula berarti saya Homo, saya normal kok.)

Brodin memang tidak seganteng Benigno atau Saiful Jamil, namun dengan kekurangan yang dia miliki menjadi senjata andalan Brodin untuk menghibur penggemarnya, dan penggemarnyapun sudah mahfum kalo brodin memang tidak tampan, tapi mereka rela berdesak-desakan untuk melihat aksi sang bintang panggung tersebut, tentu saja sambil menunggu artis wanita yang dapat membuat “Pemanasan Global” semisal Dwi Ratna(manis), Lilin Herlina(sedang), Anjar Agustin(sedang), Lusiana Safara (manis), Gayuh Rakasiwi(manis), Nena Fernanda (imut), Vivi Rosalita(sedang, tapi suaranya nyo..!), Ratna Antika(sedang), Suci Rahayu(koprol, wow !!), Trio Macan(You Know lah), dan Uut Permatasari sebelum goes to Jakarta.


Brodin tidak menyebabkan “Pemanasan Global” namun mempunyai cara joget yang berciri khas, yaitu loncat² saja (hahahahha ….. mekso khas e), dan semuanya itu yang patut diacungi jempol dari Brodin adalah Ketulusan untuk bernyanyi, niat untuk menghibur, sehingga meskipun tidak membawa dampak “Global Warming” Brodin dapat di terima oleh para penggemar Dangdut yang tentu saja, rata-rata adalah Kaum Lelaki, tanpa mendapatkan lemparan benda² keras atau berbau tajam ( opo² an iku? ).

Memang, Brodin melakukan itu karena untuk mendapatkan uang, tapi yang dapat kita pelajari dari Brodin adalah ketulusan Menghibur, karena dia tahu bahwa bila penggemarnya sampai tidak terhibur tentu akan terjadi keributan disana, sementara massa Dangdut adalah massa yang tidak mengenal permisi, istilah di dangdut cuman ada satu yaitu : “senggol - bacok”, apalagi bila sampai mengisi acara di Wilayah Jawa Ujung Timur (Tapal Kuda, Pasuruan, Probolinggo, Jember, Bondowoso, Besuki, Situbondo), jangan sampai anda menyenggol orang lain, bisa langsung terjadi “Carok” (Berkelahi, bacokan), saya pun yakin Jalan Brodin untuk di terima tidak semudah kita membalik telapak tangan, dan saya pun tidak berniat membahas perjalanan Brodin karena saya sendiri pun tidak tahu mengenai itu.

Tapi Ketulusan dan rasa tahu diri ala Brodin, sudah jarang di Negeri ini, Banyak Contoh orang yang tidak di inginkan oleh orang banyak ngotot dan percaya diri bahwa dirinya masih di butuhkan oleh orang lain, tanpa memberikan kontribusi bagi kepentingan orang banyak, hanya mementingkan diri dan perutnya sendiri.

Jadi buat anda yang merasa tidak mempunyai kelebihan, kenapa tidak kita mulai dengan ketulusan, ketulusan untuk menjalani kehidupan, sembari mengelus dada melihat harga² mulai merangkak, mulai harga rokok², dan oplah Malang Pos yang di kurangi karena Harga bahan baku naik (mungkin) tapi harga jual tetap, dan kalau sudah begini mungkin SEMBAKO akan ikut naik.

Comments